EkisPedia.com – Majunya teknologi saat ini, memudahkan beberapa sektor perekonomian. Salah satunya sektor investasi.
Dengan memiliki beragam jenis investasi, tentunya memiliki resiko tersendiri. Resiko ini diartikan sebagai kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan sebelumnya.
Dalam dunia investasi itu ada istilah High Risk – High Return, yang bisa diartikan semakin tinggi resiko maka semakin tinggi juga keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Berikut saya bahas beberapa resiko investasi yang wajib kamu ketahui:
Resiko Berinvestasi
Resiko Bunga
Resiko ini merupakan resiko yang ditimbulkan karena memburuknya nilai relatif aktiva berbunga yang disebabkan oleh adanya peningkatan suku bunga. Perubahan pada suku bunga tentunya akan mempengaruhi pendapatan kamu dalam berinvestasi tentunya.
Walaupun suku bunga tersebut meningkat, tetapi harga obligasi suku bunga akan tetap turun, maupun juga sebaliknya. Dalam investasi jenis ini memiliki sebuah teknik yaitu menggunakan jangka waktu obligasi.
Resiko Pasar
Resiko ini berdasarkan pasar yang disebabkan adanya fluktuasi atau naik-turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB). Hal ini disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan seperti instrumen saham dan obligasi.
Perubahan terjadi karena beberapa hal seperti resesi ekonomi, isu, kerusuhan, serta spekulasi termasuk juga perubahan politik pada suatu negara. Resiko ini seringkali disebut sebagai resiko sistematik yang berarti resiko ini sangat tak bisa kamu hindari dan pasti akan dialami oleh para investor, bahkan resiko ini bisa membuat kamu mendapati capital loss.
Resiko Inflasi
Resiko inflasi merupakan resiko daya beli yang menunjukkan bahwa nilai kas dari investasi saat ini tidak akan mempunyai nilai di masa depan dikarenakan adanya perubahan daya beli akibat inflasi. Akibatnya resiko ini berpotensi merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi karena adanya kenaikan dari harga konsumsi.
Resiko ini biasa terjadi ketika seorang investor memegang uang tunai atau berinvestasi di instrumen yang terkait inflasi. Maka nilai uang atau aset yang mereka miliki beresiko akan tergerus inflasi.
Resiko Likuiditas
Resiko yang satu ini muncul yang diakibatkan karena kesulitan dalam menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contoh, jika ada satu pihak yang tak bisa membayar kewajibannya dalam jatuh tempo secara tunai.
Hal ini jika pihak tersebut memiliki aset untuk melunasi hutangnya, tetapi saat aset tersebut tidak bisa dikonversikan atau ditukarkan menjadi uang tunai maka bisa dikatakan asetnya tidak bernilai.
Resiko ini memiliki keterkaitan dengan percepatan sekuritas yang diterbitkan oleh pihak perusahaan, yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
Resiko Valas
Resiko Valas atau sering disebut Valutas Asing ini merupakan adanya perubahan kurs valuta asing dipasaran. Perubahan ini tentunya tidak sesuai dengan yang diharapkan, terutama pada saat nilainya dikonversikan ke mata uang domestik.
Sebagai contoh, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Umumnya resiko valas ini disebut sebagai currency risk atau exchange rate risk.
Resiko Negara
Resiko ini disebabkan karena didasarkan pada kondisi perpolitikan suatu negara dan berkaitan dengan perubahan ketentuan sehingga membuat pendapatan menurun. Resiko ini juga sering disebut resiko politik.
Bukan hal tidak mungkin jika investasi yang sudah ditanam akhirnya menghilang disebabkan oleh perubahan tersebut. Maka dari itu biasanya para investor lebih memilih berinvestasi dengan melihat kondisi politik negara tersebut. Jika kondisi politiknya baik, maka akan berdampak baik juga pada investasinya.
Wallahu’alam