Selamat datang di Situs Ensiklopedia Ekonomi Islam

5 Kekuatan Spiritual Internal yang Harus Dimiliki Perusahaan

EKISPEDIA.COM – Bagi setiap institusi atau korporat yang bergerak di bidang aktivitas ekonomi Islam, setidaknya memiliki lima kekuatan yang harus di gembleng secara terus menerus agar melekat pada diri seorang karyawan.

Prof. Djakfar dalam bukunya yang berjudul “Wacana Teologi Ekonomi: Membumikan Titah Langit di Ranah Bisnis dalam Era Globalisasi” (2015) memberikan tips untuk kekuatan spiritual perusahaan, yakni :

1. Kedalaman Spiritul (al-Tawhid/al-‘Aidah)

Apabila seseorang merasa terikat dengan Tuhannya (‘akidah) sebagai konsekuensi dari kesadaran bertauhid hanya kepada-Nya, maka secara otomatis memiliki kecenderungan ia akan komitmen dalam menjalankan profensinya. Apabila tidak, berarti ia tidak amanah dalam menjalankan perintah dan tugas kewajibannya yang tidak sesuai dengan Al-ur’an, Hadist dan Hukum Syariah.

Hal itu dimaksudkan bahwa bagaimanapun para pelaku bisnis muslim selalu dituntut untuk bertindak secara Islami dalam melakukan bisnis, karena Allah akan menjadi saksi dalam setiap akan yang mereka lakukan.

2. Keagungan Akhlak (Al-Akhlak)

Sikap ikhlas sebagai cermin dari keagungan akhlak seseorang karyawan bukanlah semata output dari cara melayani, namun juga input yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih, tanpa pamrih. Sehingga dengan dimikan, sikap ikhlas yang terpanccar dari hatinurani yang bersih akan menjadi energi batin yang akan membentengi perilaku mereka dari segala bentuk yang kotor. Implikasinya dalam menjalankan tugas, ia akan bersikap jujur, transparan, amanah, mendahulukan kepentingan orang lain, dsb. Dan, muaranya nanti akan sangat menguntungkan kepada perusahaan.

3. Keluasan Ilmu Pengetahuan (Al-‘Ilm)

Meningkatkan ilmu pengetahuan, bisa saja datang dari karyawan sendiri secara individual, dan bisa pula karena diprogram oleh perusahaan dalam bentuk beasiswa, kursus singkat, workshop, training dsb. Karena itu bagaimanapun untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan, kirannya sangat krusial sekali apabila sebuah perusahaan terus mendorong para karyawan meningkatkan diri. Tidaklah mustahil, dengan ilmu pengetahuan yang memadai yang disandang para karyawan, maka diharapkan akan membawa dampak kemajuan bagi perusahaan itu sendiri.

4. Kematangan Profesional (Al-Itqam)

Kematangan profesional itu pada dasarnya banyak menyentuh langsung dengan sumber daya insani sebagai salah satu faktor produksi dalam perusahaan. Karena secanggih apapun sarana yang digunakan dan faktor-faktor produksi lain ccukup tersedia, tanpa dukungan faktor SDI yang profesional niscaya akan terkendala untuk mengoperasikan perusahaan secara profesional sesuai dengan yang diprogramkan.

5. Kekuatan Silaturrohmi (Silat al-Rahim)

Semakin luasnya jaringan perusahaan, tentu diharapkan agar perusahaan beserta produknya akan semakin dikenal, yang pada gilirannya akan semakin membesar dan semakin kuat daya saing mereka di tengah persaingan global dewasa ini.

Bukankah banyak menjalin relasi itu merupakan sarana memasarkan produk, khususnya menyoal hal terbaru kepada orang lain, sekaligus sebagai sarana untuk menyerap aspirasi dari mereka.

Membangun relasi bisa dijadikan sarana untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan diri menurut pandangan orang lain yang pada gilirannya bisa dijadikan bahan pertimbangan memanfaatkan peluang dan menghadapi berbagai tantangan yang akan datang.

Wallahu a’lam