EKISPEDIA.COM – Riba adalah memberikan nilai tambah ketika mengembalikan utang. Hal ini tentu dilarang oleh agama Islam. Selain itu juga terdapat beberapa alasan lain mengapa riba diharamkan.
Mungkin sebagian orang masih bertanya perihal apa itu riba. Riba adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki makna kelebihan atau tambahan. Dalam syariat Islam riba mengacu pada kelebihan dari pokok hutang.
Lalu, mengapa riba diharamkan?
Kelebihan inilah yang membedakan riba dengan kegiatan transaksi jual beli yang biasa kita kenal. Atau, dalam bahasa Arab disebut dengan ribhun yang mana ada selisih dalam hal jual beli. Sedangkan riba lebih identik dengan bunga.
Hukum Riba dalam Islam
Seperti yang telah dijelaskan bahwa hukum riba dalam Islam adalah haram. Larangan tersebut ditulis dalam Al-Qur’an dan juga Al Hadits yang melarang adanya riba. Hal ini dikarenakan riba tidak memberikan keringanan, justru dapat merugikan salah satu pihak.
Oleh sebab itulah mengapa riba diharamkan dan Allah menetapkan riba sebagai kegiatan transaksi yang haram. Hal itu tertuang dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 103 yang berfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda. Dan bertakwalah kalian kepada Allah agar kalian mendapat keuntungan.”
Contoh Perilaku Riba
Secara terminologi perilaku riba merupakan nilai tambah pada pembayaran utang yang jumlahnya lebih besar dari nilai utang itu sendiri.
Contoh riba adalah Anda meminjam uang sebanyak Rp 10 juta pada seseorang dengan waktu pengembalian selama 1 tahun.
Apabila tidak mampu mengembalikan hingga waktu yang telah Anda sepakati, maka Anda akan dikenai biaya tambahan dan besaran bunga tersebut biasanya menjadi persyaratan yang diberikan oleh pemberi utang.
6 Alasan Mengapa Riba Diharamkan
Riba dalam pandangan Islam sudah jelas hukumnya jika dilarang. Hal ini disebabkan akibat dari riba sangat merugikan salah satu pihak.
Berikut adalah 6 alasan mengapa riba diharamkan dalam Islam yang harus Kamu ketahui.
1. Merampas Kekayaan Orang Lain
Mengapa riba diharamkan? Alasan yang pertama adalah merampas kekayaan orang lain secara batil. Riba diharamkan oleh Allah karena sadar atau tidak telah melegalkan praktik perampasan kekayaan terhadap mereka yang memiliki hutang.
Perlahan tapi pasti kegiatan riba akan menggerogoti harta bagi si peminjam yang sudah menjadi miskin, yang seharusnya dibantu, namun justru malah ditindas. Sehingga perilaku yang seperti tersebut dilarang oleh Allah SWT.
2. Membuat Orang Menjadi Malas
Riba adalah tambahan dalam transaksi utang piutang, yang mana orang yang berhutang harus membayar atau mengembalikan dengan jumlah yang lebih banyak dari jumlah yang dipinjam. Hal ini seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang malas.
Menurut para perilaku riba, riba seringkali dianggap sebuah usaha yang menguntungkan. Hal ini disebabkan bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih banyak tanpa perlu adanya usaha dengan susah payah.
Agama Islam melarang kegiatan riba dikarenakan demi kesejahteraan manusia. Apabila riba tidak diharamkan, maka akan ada banyak sekali penindasan yang terjadi antara orang kaya dan orang miskin. Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan sosial yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup manusia.
3. Melahirkan Permusuhan
Mengapa riba diharamkan? Salah satunya adalah dapat mengakibatkan permusuhan. Hal ini disebabkan karena apabila sikap seseorang sudah serakah akan harta, maka tidak mustahil akan terjadi permusuhan dan kebencian. Terlebih bagi orang kaya dan orang miskin.
4. Menghilangkan Sikap Tolong-menolong
Salah satu kewajiban terhadap sesama manusia adalah sikap saling tolong menolong. Namun, jika dalam melakukan transaksi dengan menggunakan riba yang artinya mencari keuntungan dalam kesusahan orang lain, maka hal tersebut tidak mencerminkan sifat yang baik.
Sifat yang baik, dan niat yang terpuji yang awalnya berniat untuk membantu orang lain seketika berubah menjadi sebuah transaksi yang bersifat komersial atau mencari keuntungan. Dengan demikian sifat tolong-menolong antar sesama pun hilang. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa riba diharamkan.
5. Yang Kaya Semakin Kaya, Yang Miskin Semakin Miskin
Keadaan seperti ini bisa dipahami terlebih ketika terdapat kebijakan yang ketat perihal uang atau yang biasa disebut dengan tight money policy. Dalam situasi seperti ini, yang kaya akan mendapat keuntungan yang lebih banyak dan yang miskin pun bisa bertambah miskin.
6. Riba Dilarang dalam Alquran
Pada dasarnya sikap seorang muslim merupakan sami’naa wa atha’naa yang mana pada setiap perkara perintah dan juga larangan tidak harus mengetahui sebab untuk menaatinya. Hal tersebut dikarenakan memang terdapat syariah yang dapat mendatangkan perintah atau larangan dalam bentuk yang tidak dapat dijelaskan.
Salah satu tujuannya adalah untuk menguji keimanan seseorang, apakah seseorang muslim tersebut merupakan seorang muslim yang patuh atau enggan karena merasa akalnya tidak mampu untuk mencerna.
Setelah mengetahui mengapa riba diharamkan semoga kita semua dijauhkan dari perilaku riba. Salah satu cara menghindari kegiatan riba adalah dengan selalu bersyukur pada Allah dan memindahkan tabungan ke bank syariah.
Wallahu a’lam